Kenapa merenung?
Setiap saat aku berlaku, berkata dan berbuat semua juga tak membuatku kian puas. Dalam hati yang penuh keraguan dan bimbang ini, ternyata masih tersemat kesadaran akan kesalahan-kesalahan yang telah kubuat. Hati ini masih hidup walau sebagian saja, ya....masih hidup walaupun penyakitan. Karena merenung itulah aku masih diberi kesadaran, dan masih diberi kesempatan untuk memperbaiki.